Nasional, Ponorogo - Timbunan tanah di sektor C lokasi bencana longsor Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur amblas pada Ahad pagi, 9 April 2017. Sejumlah tim SAR gabungan yang tengah melakukan evakuasi korban tertimbun di titik tersebut berhamburan.

"Warga yang melihat proses pencarian ikut berteriak-teriak dan berlarian saat terjadi longsor susulan," kata Sujarno, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo yang ditemui di RSUD dr Hardjono Ponorogo, Minggu 9 April 2017.

Baca: Setelah Longsor Ponorogo, Banjir Bandang Mengintai Warga

Ketika peristiwa terjadi, Sujarno sedang berada di dalam mobil. Dia dan rombongan hendak mengantar warga Desa Banaran ke rumah sakit untuk memastikan jenazah korban keempat yang ditemukan di sektor A beberapa waktu sebelumnya.

Sujarno melihat longsor susulan pada jarak sekitar 200 meter. Kala itu, mobil yang sebelumnya melaju dihentikan di akses kawasan perbukitan tersebut. Sujarno merasakan kendaraan yang ditumpangi ikut bergetar.

"Suara gemuruh juga terdengar. Material tanah yang longsor cukup luas, sekitar 300 meter," ucap dia kepada Tempo.

Baca: Tanah Retak Berpotensi Longsor Kembali Ditemukan di Ponorogo  

Sujarno menilai, amblasnya timbunan longsor itu akibat penyemprotan air yang bertujuan mempermudah evakuasi terus dilakukan tim SAR gabungan. Air itu mengalir di bawah permukaan tanah yang ketebalannya mencapai 20 meter hingga akhirnya amblas.

Informasi berantai yang menyebar melalui grup WhatsApp, longsor susulan itu mengakibatkan satu unit ekskavator, dua rumah warga, lima motor, mobil pengangkut anjing pelacak dan dua ekor anjing tertimbun.

Kepala Kepolisian Resor Ponorogo, Ajun Komisaris Besar Suryo Sudarmadi, belum dapat memastikan dampak dari longsor susulan tersebut. Dia masih melakukan pengecekan ke lokasi. "Saya mau ke sana (Desa Banaran) dulu," kata dia ditemui di luar kamar jenazah RSUD dr Hardjono, Ponorogo.

Baca: Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara  

Sementara, hingga hari kesembilan pascabencana, empat dari 28 korban yang tertimbun berhasil dievakuasi. Tiga di antaranya adalah Katemi, 70 tahun, Iwan Danang Suwandi (30), dan Sunandi (47) dievakuasi pada Ahad dan Senin lalu.

Korban keempat dengan jenis kelamin laki-laki ditemukan tim SAR gabungan di sektor C pada Ahad pagi, 9 April 2017. Tim Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Jawa Timur sedang melakukan identifikasi korban di kamar jenazah sehingga identitas korban belum dapat dipastikan.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Baca: Longsor Ponorogo: Di Balik Tawa Anak-anak yang Belajar di Masjid