Travel, Sorong - Lembaga konservasi Fauna dan Flora International Indonesia Progamme (FFI) menggelar pelatihan mengelola homestay atau penginapan bagi masyarakat Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, guna meningkatkan kemajuan pariwisata.

Baca: Raja Ampat Targetkan 40 Ribu Wisatawan Pada 2017

Pelatihan yang dipusatkan di Warimpurem Homestay Saporkren pada 25-27 Mei 2017 itu melibatkan mitra kerja, yakni Yayasan Nazaret, LSM Belantara Papua, Asiosiasi Homstye dan Himpunan Pramunisata Indonesia (HPI) Kabupaten Raja Ampat. Menurut Government Tourism Relation Officer FFI Raja Ampat Salmon Weyai di Sorong peserta pelatihan berasal dari Kampung binaan FFI yaitu Kampung Salafen dan Aduwei Misool Utara, dan empat Kampung di Teluk Mayalibit yakni Kampung Waifoi, Warimak, Arway dan Kalitoko.

Salmon mengatakan pelatihan tersebut bertujuan agar masyarakat kampung dapat menjaga kelestarian alam. Raja Ampat, khususnya kawasan Teluk Mayalibit dan Misol, adalah daerah wisata yang memiliki keindahan alam yang luar biasa di darat maupun laut.

Karena itu, kata Salmon, masyarakat di kawasan tersebut dilatih agar dapat mengelola rumah tinggal mereka (homestay) untuk memberikan pelayanan bagi wisatawan yang berkunjung.

Selain mendapat materi dari HPI dan Asosiasi Homestay, peserta juga belajar dari pengelola Warimpurem Homestay bagaimana menyediakan makanan yang sederhana bagi tamu. Bagaimana cara menata kamar untuk tamu menginap serta kebutuhan apa saja yang perlu disiapkan bagi tamu.

Rany Iriani, pengurus HPI Raja Ampat, mengajak seluruh peserta untuk mendukung program Kementerian Pariwisata, yakni, pengembangan pariwisata berkelanjutan yang dikenal dengan sebutan sustainable tourism development.

Ia mengatakan Kementerian Pariwisata menggelar penghargaan yang disebut "Indonesia Sustainable Tourism Award"�(ISTA) 2017. Kategori penghargaan yang akan diberikan adalah umum, pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung dan pelestarian lingkungan.

"Penilaian tersebut berlaku umum dan setiap pelaku pariwisata di Kabupaten Raja Ampat bisa mengikuti penilaian itu," kata dia.

ANTARA