Metro, Depok - Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok mengimbau memperingatkan masyarakat akan bahaya kebakaran yang berpotensi meningkat selama ramadan. Kepala Dinas Pemdam Kebakaran Kota Depok, Yayan Arianto, mengatakan potensi kebakaran selama Ramadan bisa meningkat sampai 40 persen.

"Biasanya kebakaran rata-rata 20 kali kejadian per bulan. Pengalaman kami selama Ramadan tahun lalu, kebakaran meningkat sampai 40 persen," kata Yayan, Ahad, 28 Februari 2017. Menurut Yayan, bahaya kebakaran pada Ramadan tahun ini berpotensi meningkat dari tahun sebelumnya.

Baca: Permukiman Kumuh yang Pernah Didatangi Jokowi Terbakar

Alasannya, pada Juni-Agustus 2017, memasuki musim kemarau dan cuaca panas yang meningkat.  Untuk itu, kata Yayan, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran pada 15 Mei lalu tentang pencegahan kebakaran selama Ramadan dan Idul Fitri.

Yayan mengatakan, kebakaran tidak dapat diduga dan bisa terjadi di mana pun, mulai dari perkantoran, pabrik, gedung bertingkat, rumah kost, permukiman warga, dan rumah kontrakan. "Upaya pencegahan menjadi suatu hal yang harus diperhatikan," ucap yayan.

Menurut Yayan, potensi kebakaran meningkat selama Ramadan karena penghuni rumah ada yang meninggalkan rumah untuk ibadah.  Kebakaran bisa terjadi karena para penghuni rumah meninggalkan peralatan elektronik dalam keadaan tersambung arus listrik.

Belum lagi pada saat musim mudik lebaran. Saat itu kerap penghuni rumah lupa mencabut peralatan listrik mereka. "Itu yang paling mengancam. Belum lagi penghuni rumah tertidur karena lelah, dan meninggalkan masakan yang mereka masak dalam keadaan kompor menyala," ujar Yayan.

Yayan meminta kepada seluruh masyarakat Kota Depok agar berupaya melakukan pencegahan bahaya kebakaran. Harus berhati-hati dalam penggunaan kompor gas, instalasi peralatan listrik, bahkan petasan. "Semuanya kalau tidak diperhatikan menjadi potensi kebakaran," ucap Yayan.

Tahun lalu, Yayan mengungkapkan,  di Depok terjadi 327 kebakaran yang menyebabkan 10 orang meninggal. Kebakaran di Depok paling sering terjadi karena hubungan arus pendek listrik yang jumlahnya mencapai 60 persen dari total kejadian kebakaran.

Baca juga: Hari Kedua Ramadan, Cuaca di Jabodetabek Bersahabat

Sedangkan, potensi kedua penyebab kebakaran adalah kompor gas yang meledak mencapai 20 persen. "Sisanya penyebab lain seperti membakar sampah dan petasan. Kerugian kebakaran tahun kemarin mencapai Rp 14,5 miliar," ujar Yayan.

IMAM HAMDI