Nasional, Singaraja -- Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali,I Made Pageh Mhum mengajak kalangan generasi muda di daerah itu belajar toleransi dari sejarah masa lampau. "Jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah karena bangsa ini pada awalnya pun dibangun dari nilai-nilai toleransi beragama," kata dia, di Singaraja, Sabtu 27 Mei 2017.

Ia mengatakan, para leluhur dan juga pelaku sejarah telah mewariskan nilai-nilai toleransi yang begitu indah. Salah satunya di Bali yang kini diklaim sebagai salah satu barometer toleransi di tanah air. Pageh mengungkapkan, eksistensi keberagaman di Pulau Dewata dapat diamati dari keberadaan beberapa kampung tradisional yang masih saja eksis hingga kini. (Baca: Bersarung, Mahasiswa Amerika Belajar Islam di Pesantren Tebuireng)

"Seperti di Singaraja misalnya ada Kampung Jawa, Kampung Bugis, Kampung Madura yang mencirikan banyak etnis dapat hidup berdampingan dengan sangat harmonis dan itu terjadi ratusan tahun lalu," tutur dia.

Ia berharap semua pihak dapat menjaga eksistensi keberagaman yang ada. Menurutnya toleransi sudah berjalan baik. Namun, kata dia, ada paham-paham baru yang dibawa para anak muda yang berkesempatan menuntut ilmu agama di luar Bali, yang ingin mengubah tatanan toleransi tersebut.

"Fenomena yang ada saat ini karena sudah merasa pintar tentang agama maka dia ingin mengubah adat istiadat dan kebiasaan yang sudah secara turun temurun dilakukan," tutur dia. (Baca: Umat Islam dan Kristen di Desa Ini Kerja Bakti Sambut Ramadan)

ANTARA