Nasional, Jakarta - Pemerintah akan melakukan pertemuan dengan perwakilan Facebook di Asia Pasifik. Hal ini sebagai tindak lanjut upaya pemerintah mengatasi maraknya kabar bohong (hoax) yang tersebar di media sosial.

BacaBegini Kisah Hoax dari Zaman Sukarno hingga Jokowi 

Pertemuan pemerintah dengan perwakilan Facebook di Asia Pasifik ini sempat tertunda tertunda sebelumnya. "Tapi, pekan depan saya akan video conference dulu. Setelah itu ketemu secara fisik," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.

Rudiantara menjelaskan pertemuan itu akan membahas peningkatan kerjasama antara pemerintah dengan Facebook. "Terutama bagaimana melakukan penapisan untuk menghindarkan konten negatif," ujarnya.

Simak3 Langkah Penting untuk Memerangi Hoax

Regulasi di tiap negara, menurut Rudiantara, bisa saja berbeda dalam penanganan masalah konten negatif maupun hoax. Oleh karen itu, dalam pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Facebook nantinya akan mencari jalan keluar. "Terutama untuk penapisan lebih baik.”

Menurut Rudiantara, masalah hoax di media sosial menjadi fokus di banyak negara. Beberapa negara sudah bekerja sama dengan Facebook untuk mencegah penyebarannya. "Saya yakin Indonesia akan menjadi perhatian karena pasar yang cukup besar bagi Facebook," tuturnya.

Sambil menunggu pertemuan itu, kata Rudiantara, pemerintah tetap melakukan sosialisasi dan literasi pada masyarakat untuk memerangi hoax ini. Bahkan, pemerintah mengajak pula para ulama untuk bersama-sama memerangi hoax. "Saya sudah bertemu para kiai untuk meng-adress isu ini. Nanti MUI yang akan menyampaikan," tuturnya.

Rudiantara mengingatkan agar masyarakat tidak langsung mempercayai informasi yang tersebar di internet. Ia meminta agar tetap mengecek kebenaran informasi itu terlebih dahulu. "Kita ini bisa membantu mengurangi hoax di media sosial dengan melalukan tabayun," ucapnya.

AHMAD FAIZ