Dunia, Washington- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memenuhi janji saat kampanyenya untuk menunjuk Neil Gorsuch sebagai Hakim Agung. Gorsuch akan menggantikan posisi Antonin Scalia yang meninggal dunia tahun lalu.

Namun pencalonan Gorsuch, 49 tahun, yang menjabat sebagai hakim di sebuah Pengadilan Banding Sirkuit 10 di Denver, Colorado, masih harus menunggu konfirmasi dan persetujuan Senat dalam beberapa hari ke depan.

Baca juga:
Senat Tunda Pemilihan Jaksa Agung Usulan Donald Trump
Gedung Putih Ultimatum Ratusan Diplomat AS Pengkritik Trump

"Hari ini saya menepati janji lain kepada warga AS dengan mencalonkan Neil Gorsuch ke Mahkamah Agung. Dia akan menjadi hakim yang hebat, setelah Senat mengkonfirmasinya," kata Trump, seperti yang dilansir CNN pada 1 Januari 2017.

Jika Senat meloloskan Gorsuch maka hakim yang dikenal sangat konservatif tersebut akan menjadi Ketua Mahkamah Agung termuda Amerika Serikat dalam 25 tahun terakhir.

Pencalonan Gorsuch dari 20 nama yang disebutkan pada kampanye pemilihan presiden tahun lalu, memperkuat arah konservatif di pengadilan selama beberapa dekade. Dengan usianya yang masih muda, dia bisa melanjutkan warisan Donald Trump setelah mengakhiri jabatannya sebagai presiden.

Tidak seperti orang lain pada daftar Trump, Gorsuch mengemban pendidikan di universitas-universitas terbaik AS, termasuk Columbia dan Harvard, serta Oxford, tempat ia memperoleh gelar doktor dalam filsafat hukum.

Gorsuch menghabiskan sebagian masa mudanya di Washington ketika ibunya, Anne Gorsuch Burford,berada di pemerintahan Ronald Reagan sebagai administrator Badan Perlindungan Lingkungan. Gorsuch dan istrinya Louise memiliki dua anak perempuan. Mereka tinggal di Boulder, Colorado.

Gorsuch sejak pengangkatannya sebagai hakim di Denver pada tahun 2006, oleh Presiden George W. Bush,dikenal  konsisten terhadap isu-isu kritis seperti aborsi, pembatasan senjata api, hukuman mati dan hak-hak beragama. Dia juga dikenal berpihak pada kubu penentang Barack Obama saat menjabat presiden.

Dengan latar belakang itu, maka ia dianggap orang yang tepat untuk mendukung kebijakan Donald Trump dan Republik.

Blog Mahkamah Agung AS, SCOTUSblog, menggambarkan karakter Gorsuch persis seperti Scalia yang sangat menakutkan bagi pelanggar hukum.  

Di sela kesibukannya, Gorsuch menerbitkan buku bertajuk The Future of Assisted Suicide and Euthanasia pada tahun 2006. Bukunya mengkritisi praktek dan pembelaan nilai-nilai tentang kehidupan manusia. 
CNN|NEW YORK TIMES|NPR| YON DEMA