Nasional, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bereaksi atas maraknya temuan keterlibatan anak dalam aktivitas berlatar politik di DKI Jakarta, mulai dari kampanye hingga unjuk rasa.

Mereka pun mendorong Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menjatuhkan sanksi pada partai politik yang terbukti melibatkan anak dalam kegiatan politik.

"Saya secara pribadi dan sebagai komisioner prihatin. Kami menghimbau orang tua, guru, dan masyarakat tak melibatkan anak dalam konflik politik," begitu bunyi pernyataan Komisioner KPAI, Maria Ulfah Anshor, yang dibacakan dalam diskusi Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi (AMSIK) di Cikini, Jakarta, Selasa, 28 Maret 2017.
Baca : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Cegah Anak Teribat Kegiatan Politik

Dia melarang para pegiat politik mengajak anak di bawah umur ke dalam forum politik praktis. "Dalam Pilkada DKI yang tak toleran dan mengkafirkan pasangan calon lain, mempengaruhi perilaku anak."

Aktivitas politik dikhawatirkan bisa menimbulkan kebencian dan sikap intoleran di antara sesama anak, terutama mereka yang agamanya berbeda satu sama lain.

Mewakili KPAI, Ulfah meminta guru dan orang tua membimbing ulang anak-anak yang telah tepapar dampak pilkada. "Dengan (diajari) menghormati nilai toleransi, menjaga kebersamaan dengan yang lain, apapun agama dan pilihan politiknya."

Psikolog dari Pusat Kajian Perlindungan Anak Universitas Indonesia (UI), Irwanto, yang hadir dalam diskusi yang sama tampak pedas mengomentari keterlibatan anak-anak dalam rangkaian unjuk rasa di DKI. Rencana aksi 31 Maret 2017, atau 313 pun dikhawatirkan kembali melibatkan anak kecil.
Lihat juga : DPR Pastikan Seleksi Calon Komisioner KPU-Bawaslu Awal April

Unjuk rasa itu, kata Irwanto, bisa saja dijadikan ajang bermain bagi anak-anak, tanpa konteks politik. "Semoga tak terlalu berefek, tapi kalau kemudian dia menyaksikan kekerasan, dia pasti terlibat secara emosional. Apalagi kalau kakaknya, atau bapaknya terluka," kata dia.

Dia menyarakankan peserta 313 tak membawa anak saat turun jalan. "Lebih baik tak usah libatkan. Anak-anak punya waktu panjang ke depan, jangan korbankan itu untuk hal sepele seperti pilkada."

YOHANES PASKALIS