Metro, Jakarta - Ketua majelis hakim Dwiarso Budi Santiarto sempat menegur saksi fakta yang dihadirkan dalam persidangan dugaan penodaan agama bernama Suyanto.

Seorang sopir lepas asal Dusun Ganse, Gantung, Belitung Timur, itu berkali-kali melirik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang duduk sebagai terdakwa.

"Enggak usah lihat-lihat (arah Ahok). Enggak usah takut ya," ujar Dwiarso di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Maret 2017.

Baca juga: Jaksa Persoalkan Kesaksian Mantan Sopir Ahok di Belitung Timur

Dwiarso sempat menanyakan sikap Ahok selama menjadi atasan Suyanto apakah pernah marah setiap kali ia berbuat kesalahan. Namun, menurut Suyanto, Ahok tidak pernah marah terhadap dirinya selama menjadi sopir di PT Nurindra Ekapersada, perusahaan milik Ahok.

"Enggak pernah dimarahi. Tapi dinasehati. Karena saya diajari orang tua saya kalau kerja jam 07.00, datang jam 06.30," ujar Suyanto. Saat menjawab pertanyaan tersebut, Suyanto kembali menengok ke arah Ahok.

"Enggak usah lirik-lirik, masih ada disitu (Ahok). Bapak enggak usah tegang," kata Dwiarso lagi.

Saat dikonfirmasi, Suyanto mengatakan tidak ada rasa takut saat berada dalam persidangan. Meski begitu, Suyanto mengakui beberapa kali menoleh ke arah Ahok.

Simak juga: Saksi yang Meringankan Ahok Cerita Soal Pilgub Bangka Belitung

Namun, ia membantah ia menoleh lantaran takut terhadap Ahok sehingga dianggap ragu-ragu menyampaikan kesaksian.

"Melihat kawan begitu kan sedih saya. Saya sangat prihatin dengan beliau. Bukan takut. Biar sampai di mana pun beliau, saya akan dukung. Kalau beliau perlukan pun saya akan dukung. Sampai titik penghabisan pun akan saya dukung," ujar Suyanto.

LARISSA HUDA