Dunia, Jakarta - Perdana Menteri Mark Rutte  mengucapkan terima kasih kepada rakyat Belanda yang tidak terpengaruh untuk memilih pemimpin yang menganut pandangan populisme.

Dia berbicara kepada pendukungnya di Den Haag, Kamis 16 Maret 2017, setelah hasil hitung cepat pemilu Belanda menempatkan Partai VVD,  memenangkan 32 dari 150 kursi parlemen.

Baca juga:

Unggul atas Wilders, Partai Mark Rutte Menang di Pemilu Belanda
EKSKLUSIF, PM Belanda Mark Rutte Tolak Referendum Ala Brexit


Partai pimpinan Rutte itu unggul atas Partai Kebebasan pimpinan Geert Wilder yang meraih 19 kursi dan Partai Kristen Demokrat CDA dengan 20 kursi.

Selama ini, Wilders dikenal sebagai anti-Islam dan anti-imigran. Dalam kampanyenya dia akan menutup perbatasan untuk pendatang dari negara-negara Islam dan melarang Al-Quran.  Dia juga akan menarik Belanda keluar dari Uni Eropa.

Pandangan populisme Wilders itu melanda sejumlah negara. Inggris keluar dari Uni Eropa dan Donald Trump menang dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat.

"Belanda mengatakan, stop ! untuk jenis populisme yang salah," kata Rutte, yang sekarang siap untuk masa jabatan ketiga sebagai Perdana Menteri.

"Kami ingin tetap ke apa yang kami memiliki -- aman, stabil dan makmur," ujar Rutte menambahkan.

"Tampaknya VVD akan menjadi partai terbesar di Belanda ketiga kali berturut-turut," katanya seperti dilansir NBC News pada Kamis 16 Maret 2017.

Simak juga:

Rekam Jejak Geert Wilders, Politisi Anti-Islam dan Anti Uni Eropa
Hina Imigran Maroko, Politikus Anti-Islam Divonis Bersalah

Kemenangan Partai WD melegakan kepala pemerintahan dan pemimpin Uni Eropa.

Rutte telah menerima ucapan selamat dari Presiden Perancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Luxembourg Xavier Bettel.

Dalam pemilu yang berlangsung pada Rabu, 15 Maret 2017, tercatat 82 persen pemilih menggunakan hak pilihnya. Itu merupakan jumlah tertinggi selama 30 tahun terakhir.

NBC NEWS | YON DEMA