Dunia, Jakarta - Geert Wilders, pemimpin Partai Kebebasan yang dikenal sangat anti-Islam telah mengakui kekalahannya dalam pemilu Belanda yang digelar Rabu, 15 Maret 2017 waktu setempat.
Dia mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Mark Rutte, pemimpin Partai WD, yang memenangkan pemilu anggota parlemen.
Wilders menjanjikan akan menjadi oposisi yang tegas dan kritis jika partainya tidak diajak berkoalisi.
Baca juga: Wilders Kalah di Pemilu, Rutte: Stop untuk Populisme yang Salah
"Saya lebih suka menjadi partai terbesar," katanya kepada wartawan di luar kantornya di parlemen. "Tapi kami memperoleh kursi. Itu hasil yang bisa dibanggakan."
Wilders menambahkan bahwa ia tidak mengerti pidato Rutte kepada pendukungnya yang menjelaskan sikap Belanda yang menolak jenis populisme yang salah.
"Saya tidak tahu apa yang dia maksud. Dia menyiratkan ada baik dan buruk populis. Saya tidak melihat diri saya sebagai populis tapi dia menuding saya seorang populis yang buruk sejenis Nazi."
Geert Wilders, politikus Belanda, dikenal memiliki pandangan politik kontroversial. Di antaranya adalah anti-kemapanan, anti-Islam, anti Uni Eropa dan menyatakan ingin melepaskan diri dari bayang-bayang elite politik Den Haag.
Wilders, yang mengkampanyekan seruan menutup perbatasan untuk pendatang dari negara-negara Muslim, dan melarang Al-Quran telah menegaskan bahwa apa pun hasil pemilu, jenis politik populisnya tetap akan dijunjung.
Simak juga: Rekam Jejak Geert Wilders, Politisi Anti-Islam dan Anti Uni Eropa
Partai Kebebasan pimpinan Wilders hanya mendapat 19 kursi pada pemilu kali ini dan berada di urutan ketiga dibawah Partai VVD yang memenangkan 32 dari total 150 kursi dan Partai Kristen Demokrat dengan 20 kursi.
Dalam pemilu yang berlangsung pada Rabu, 15 Maret 2017, tercatat sebanyak 82 persen pemilih menggunakan hak pilihnya. Itu merupakan jumlah tertinggi selama 30 tahun terakhir.
STAR ONLINE | BBC | YON DEMA
0 Response to "Geert Wilder Akui Kalah dan Ucapkan Selamat ke PM Rutte"
Posting Komentar