Nasional, Jakarta - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah didukung Polres Kota Surakarta menggeledah Keraton Kasunanan Surakarta terkait dugaan pemalsuan dokumen Sabtu 15 April 2017.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar R Djarod PH Madyoputro mengatakan penggeledahan terkait laporan tanggal 10 April 2017 tentang dugaan pemalsuan dokumen dari pihak keraton.

"Kami selain mendapat laporan adanya dugaan pemalsuan, juga permintaan pengamanan terhadap kegiatan upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII," kata R. Djarod, Sabtu 15 April 2017.

Baca: Konflik Keraton Solo, Subagyo HS Kembali Temui 2 Kubu Berseteru

Polisi menggeledah di dalam keraton mulai pukul 12.00 WIB hingga sekarang dan dapat mengumpulkan dan mengamankan beberapa barang bukti. Saat penggeledahan, polisi menjaga ketat pintu masuk, dan tidak sembarang orang yang diizinkan keluar masuk keraton.

Bahkan, sejumlah para abdi dalem yang akan masuk keraton harus diperiksa dan ada yang tidak diizinkan selama proses penggeledahan.

"Kami menindaklanjuti laporan adanya dugaan yang disangkaan itu. Proses penyidikan sedang dilakukan, dan akan terus dikembangkan mencari bukti lainnya," kata Djarod.

Menurut Djarot, beberapa barang bukti yang dapat diamankan antara lain sebuah stempel, satu perangkat alat komputer, printer, blangko pemberian gelar (kekancingan), satu bendel surat permohonan, dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan kekancingan.

Baca: Gugatan Rp 2,1 M, Pengadilan Mediasi PB XIII dengan Putrinya  

"Barang bukti langsung diamankan oleh tim penyidik Polda Jateng untuk dilakukan penelitian," katanya.

Djarot menjelaskan sejumlah barang bukti akan dilakukan penelitian terkait keabsahnya dengan serangkaian berita acara apakah betul terjadi dugaan pemalsuan surat sesuai masuk unsur Pasal 263 KUHP, tentang Pemalsuan.

"Berdasarkan laporan yang diterima, hal itu, sudah dilakukan sejak Juli 2013 hingga sekarang. Kita masih teliti dan kumpulkan bukti-bukti," kata Djarot.

Dalam penggeledahan ini, polisi menurunkan 900 personel. Mereka berjaga secara bergiliran baik di pintu masuk keraton maupun kompleks sekitar keraton.

Pada Sabtu ini, misalnya, mereka mengerahkan 500 personel polisi untuk berjaga di keraton. Sebagian membawa senjata, termasuk gas air mata. Beberapa kendaraan taktis terlihat parkir di sekitar keraton.

AHMAD RAFIQ | ANTARA