Nasional, Pangkalpinang - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Bangka Belitung KH Agus Erwin menuding ada kebohongan dibalik kegiatan Masirah Panji Rasulullah (Mapara) Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bangka Belitung di Pangkalpinang, Minggu, 16 April 2017 besok.

Kebohongan yang dimaksud buntut dicatutnya pernyataan KH Agus Erwin dan Suriah NU KH Usman Fatan serta NU secara lembaga yang disebut mendukung Mapara HTI dan siap berbentur dengan pihak yang akan mengagalkan kegiatan tersebut.

Baca juga:
Jubir Hizbut Tahrir: Tuduhan GP Ansor Kami Anti-NKRI Tak Mendasar

"Klaim yang disebarkan ke media massa dan media sosial ini saya anggap kebohongan. Bagaimana mau mengibarkan bendera rasulullah jika ada kebohongan. Saya secara pribadi maupun lembaga tidak pernah mengeluarkan statement seperti yang disebutkan. Aslinya bukan begitu," ujar KH Agus Erwin kepada wartawan di kantor PWNU Bangka Belitung, Sabtu Sore, 15 April 2017.

Menurut KH Agus Erwin, sebelumnya dia pernah menyampaikan ke internal NU Bangka Belitung bahwa Panji Rasulullah adalah bagian dari Islam dan harus didukung. Sedangkan khilafah adalah politik. Namun pernyataan tersebut dikutip salah satu warga NU dan tiba-tiba tanpa konfirmasi muncul dalam rilis yang dikeluarkan HTI bahwa NU mendukung kegiatan tersebut.

Baca pula:
Alasan GP Ansor Tolak Tablig Akbar Hizbut Tahrir di Makassar

"Kita ingin jelaskan dengan penjelasan yang bersifat edukatif kepada masyarakat. Bukan mengangkat pertentangan. Kita jelaskan Mapara itu soal agama Islam, tetapi khilafah ini adalah persoalan politik. Panji cuma simbolik. Bukan bendera rasulullah. Tapi tulisan bendera itu bagian dari syahadat Islam," ujar dia.

KH Agus Erwin menuturkan saat ini pengurus cabang NU di Bangka Belitung diobok-obok untuk mengeluarkan surat dukungan kegiatan tersebut. Namun NU secara kelembagaan tetap tidak mendukung.

Silakan baca:
Menteri Tjahjo: HTI Sulit Dibubarkan Meski Tak Terdaftar, Mengapa?

"Dalam hal ini kita tidak punya sikap apa-apa. Kita hanya minta warga NU dan muslim di Bangka Belitung berhati-hati menyikapi masalah ini. Harus paham apa yang tersurat dan apa yang tersirat," ujar dia.

KH Agus Erwin mengaku sudah memaafkan orang-orang yang mengklaim bahwa dia dan NU mendukung HTI. Dan pengurus HTI Bangka Belitung juga sudah menyampaikan permohonan maaf.

Baca:
Ditolak Banser NU, Aksi Hizbut Tahrir di Surabaya Dibatalkan

"Sikap sesama muslim harus memaafkan. Sudah saya maafkan. Sebetulnya secara personal saya tidak masalah. Namun sudah menyangkut lembaga, mau tidak mau harus saya tanggapi dan sampaikan klasifikasi," ujarnya.

Ketua HTI Bangka Belitung Sofyan Rudianto mengatakan pihaknya secara pribadi dan lembaga menyampaikan permohonan maaf kepada KH Agus Erwin dan NU atas permasalahan yang terjadi. Dia mengakui jika pengutipan yang dibuat tanpa dikonfirmasi terlebih dahulu ke KH Agus Erwin.

"Kami mohon maaf atas permasalahan ini. Kita sudah mengabaikan aturan jurnalistik dalam mempublikasi pernyataan itu. Kita akan melakukan klarifikasi kepada media yang mempublikasikan berita tersebut untuk permohonan maaf," kata dia.

SERVIO MARANDA