Nasional, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla dirisak di media sosial akibat berita palsu yang direkayasa atau hoax. Dia mengatakan hoax yang banyak beredar di media sosial sangat membahayakan karena memprovokasi. "Orang yang tak teliti membacanya akan menganggap benar," kata Kalla di rumah dinas Wakil Presiden, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Mei 2017.
Baca: Hoax Bentrok Pontianak, Menteri Rudiantara: Jangan Terprovokasi
Dia mencontohkan hoax yang menyebut dia memberi pernyataan soal perkara yang menjerat Rizieq Shihab dari Front Pembela Islam. Dalam berita itu, Kalla disebut meminta polisi tak menahan Rizieq saat pulang dari Arab Saudi. "Saya tidak pernah bicara seperti itu, dan tak ada wawancara dengan saya tentang hal itu," kata Kalla.
Berita lain menyebut Kalla mengatur vonis dua tahun untuk Gubenur Jakarta Basuki Tjahaja Purnamaa alias Ahok dalam kasus penistaan agama. Kalla disebut meminta Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, karena sesama berasal dari suku Bugis, meminta vonis tersebut yang lebih berat dari tuntutan jaksa. "Apa hubungannya Bugir dengan vonis?" kata dia.
Kalla menegaskan tudingan yang mengaitkan vonis hukum dengan kesukuan itu sangat berbahaya. Ia meminta publik tak menghubungkan vonis hukum dengan suku. Apalagi, tidak ada pihak manapun yang bisa mengintervensi hakim. "Kami tidak bisa mengintervensi hakim. Apalagi lima orang hakim," kata Kalla.
Baca: Kabar Hoax, Pondok Pesantren Ulama FPI Bekasi Dibakar PKI
Kalla juga meminta masyarakat teliti dalam membaca dan menarik kesimpulan dalam berita-berita yang belum tentu kebenarannya. Dia menyebut derasnya hoax di media sosial membuat berita faktual yang terverifikasi menjadi beda tipis dengan berita bohong. "Masyarakat harus teliti, supaya tidak terbawa-bawa," katanya.
AMIRULLAH SUHADA
0 Response to "Jadi Korban Hoax, JK Minta Masyarakat Teliti Membaca Berita"
Posting Komentar