Metro, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengenang kebersamaan bersama adiknya, Ridwan Baswedan, yang meninggal pada Sabtu dini hari, 27 Mei 2017. Anies mengatakan adiknya berperan besar dalam proses kampanye pilkada DKI Jakarta yang lalu.

"Hampir semua kegiatan dan pertemuan beliau yang mengatur," kata Anies saat ditemui usai pemakaman, di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 Mei 2017.

Baca: Ridwan Rasyid Baswedan, Adik Kandung Anies Baswedan Meninggal

Semangat Ridwan ini akhirnya mengantarkan Anies dan wakilnya, Sandiaga Uno, lolos putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Namun seminggu pasca putaran kedua dimulai, kondisi Ridwan tiba-tiba memburuk.

"Jatuh sakitnya pun (dalam) perjalanan menuju lokasi sosialiasi, kemudian sakit dibawa ke rumah sakit," kata Anies.

Baca: Bertemu Pengusaha Asing, Anies: Mereka Bertanya Soal Jakarta

Awal Mei, kondisi Ridwan mulai membaik. Alat bantu pernafasan yang sebelumnya terpasang, telah dilepaskan. Sang Ibu, Aliyah, juga sudah bisa pulang ke Yogyakarta meninggalkan anaknya. Namun mendadak, kondisi Ridwan kembali turun.

Anies mengaku telah memiliki agenda tadi malam, namun mendadak harus membatalkannya. Kondisi adiknya dikabarkan telah kritis. Seluruh keluarga datang dan ikut mendampingi Ridwan, termasuk sang Ibu.

Pukul 00.50 WIB, Ridwan menghembuskan nafas terakhirnya. "Kami di sana mendampingi dan menuntun dan yang menuntun ibunda sendiri," kata Anies.

Anies mengatakan adiknya memiliki harapan agar suasana di Jakarta dapat berubah menjadi lebih aman.

"Mohon doanya, ikhtiar yang dikerjakan Ridwan untuk mendorong perubahan di Jakarta all out di putaran pertama. Mudah-mudahan faedahnya terasa untuk warga Jakarta," kata Anies.

Selain membantu Anies dalam Pilkada, Ridwan juga dikenal sebagi aktivis mahasiswa pada tahun 90-an. Ia juga ikut terlibat dalam unjuk rasa reformasi terhadap pemerintah pada 1998.

EGI ADYATAMA