Dunia, JKota Marawi - Kelompok milisi jaringan ISIS, Maute, menguasai rumah sakit Amai Pakpak di kota Marawi, Lanao del Sur, Filipina dan menyandera pasien.

Kelompok jaringan ISIS itu kemudian menurunkan bendera Filipina dan menggantikannya dengan bendera ISIS. Kemudian kelompok milisi ini memblokir tempat pemeriksaan di sekitar rumah sakit.

Rumah sakit dikuasai saat terjadi baku tembak antara pasukan bersenjata Filipina pada Selasa, 23 Mei 2017 jam 2 pagi waktu setempat di Barangay Basak Malutlut.

"Kami menerima laporan dari masyarakat, mereka meyaksikan pria berpakaian militer... Kami cek bahwa itu kelompok Maute, lalu kami meluncurkan operasi untuk memberangus rencana kelompok itu untuk melakukan aksi terorisme di Marawi City," kata Jo-Ar Herrera, juru bicara Divis Satu Infantri Angkatan Bersenjata Filipina seperti dikutip dari CNN.

Selain Maute, menurut Herrera, Abu Sayyaf yang juga sudah berikrar bergabung dengan ISIS, ikut dalam baku tembak dengan pasukan militer Filipina.

Pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon tampak di antara 15 milisi pendukung ISIS saat baku tembak terjadi dengan pasukan militer Filipina.

Baku tembak antara kelompok pendukung ISIS dan pasukan militer Filipina diklaim tidak menimbulkan korban jiwa.  Namun menurut Manila Bulletin News, lima pasukan Filipina terluka dalam baku tembak dengan kelompok jaringan ISIS.

CNN | MANILA BULLETIN NEWS | MARIA RITA