Metro, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan melantik sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjelang habisnya masa pemerintahannya. Pelantikan tersebut akan melibatkan pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II, jabatan administrator atau eselon III, dan pengawas atau eselon IV. 

"Ini dalam rangka mengisi mengisi jabatan beberapa pejabat yang masuk rutan (rumah tahanan) dan beberapa  yang masuk di usia pensiun," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 7 September 2017.

Baca jugaDjarot Hadiri Rapat Koordinasi Soal Reklamasi di Kemenko Maritim

Menurut Djarot, saat ini banyak jabatan yang kosong lantaran adanya beberapa hal, seperti terjerat hukum, pensiun, hingga pindah. Setidaknya, kata Djarot, ada 174 orang yang akan dilantik dan mengisi kekosongan tersebut. "Tidak ada demosi (turun jabatan) di eselon II," ujar Djarot. 

Beberapa pejabat yang akan meninggalkan jabatannya dari eselon II adalah Asisten Kesra Sekda Provinsi DKI Jakarta Fatahilah. Mantan Wali Kota Jakarta Barat itu tersandung korupsi dana swakelola Suku Dinas Tata Air tahun 2013, 2014, dan 2015. 

Selain itu, adapula nama Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana yang harus meninggalkan jabatannya di eselon dua karena sudah memasuki masa pensiun.

Kemudian, posisi Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga akan digantikan karena ia sudah pindah ke istana. Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden. Jabatannya akan diisi oleh wakilnya, Michael. 

Djarot juga akan melantik Kepala Badan Amil Zakat, Infak, dan Sedekah (BAZIS) dan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta. 

Djarot membantah sengaja merombak sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta sebelum ia lengser dari jabatannya. Pada Oktober 2017, posisi Djarot sebagai gubernur akan digantikan oleh Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno. 

"Kalau engga sekarang berarti 'kan kosongnya panjang banget. Artinya ada kekosongan jabatan," ujar Djarot. 

LARISSA HUDA