Bisnis, Boston - Produk perikanan Tanah Air mendapat sambutan baik di AS setelah Indonesia mengantongi US$ 58 juta atau setara Rp 754 miliar. Ini merupakan hasil transaksi pada Seafood Expo North America 2017.  Pameran itu digelar pada 19-21 Maret 2017 di Boston, Massachusetts, AS dan diikuti oleh 18 perusahaan dari Indonesia.

Atase Perdagangan Indonesia di Washington DC Reza Pahlevi mengatakan pasar produk perikanan Indonesia di negara itu cukup menjanjikan. “Nilai ekspor ikan dan produk perikanan Indonesia sebesar US$ 1,17 miliar pada 2016 atau tumbuh 1,41 persen dari 2015. Udang, tuna, dan kepiting atau rajungan asal Indonesia cukup mendominasi di pasar produk perikanan AS,” kutip di laman bisnis.com, Selasa 28 Maret 2017.

Baca: Menteri Susi: Ikan Murah Jangan Diekspor

Amerika Serikat merupakan importir ikan dan produk perikanan terbesar dunia, mengingat 85 persen - 90 persen konsumsi negara tersebut berasal dari impor. Pada 2016, nilai impornya mencapai US$ 14,6 miliar.

Reza menuturkan peran pelaku industri kuliner AS sangat tinggi dalam memengaruhi tren dan arah permintaan pasar Negeri Paman Sam. Para chef AS dan Kanada yang mengikuti Seafood Expo North America (SENA) 2017 mengaku sangat mementingkan aspek organik, keberlanjutan, dan keterlacakan produk yang dibeli.

Baca: Aplikasi Android untuk Nelayan Mendeteksi Ikan

Keputusan konsumen AS juga dipengaruhi oleh bentuk kemasan yang menarik dan inovatif dengan cita rasa unik. Kandungan produk perikanan yang rendah lemak dan tinggi protein turut menambah tingkat konsumsi.

Saat ini, cita rasa seafood Hawaii dan Jepang disebut sedang digemari di AS. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan penetrasi di negara itu. “Potensi produk perikanan Indonesia cukup besar. Kekayaan ragam kuliner seafood Indonesia sangat berpotensi dijadikan produk makanan olahan,” kata Reza.

BISNIS.COM