Tekno, Jakarta - Konsep toko tanpa kasir yang tengah diuji coba Amazon, lewat toko fisiknya yang bernama Amazon Go, ternyata masih mengalami kendala serius. Teknologi yang diterapkan sejauh ini kesulitan meyalani tamu lebih dari 20 orang pada saat bersamaan.

Kosep teknologi penjualan tanpa kasir itu sudah diuji coba Amazon di tokonya di Seattle, sejak Desember lalu. Untuk tahap pertama uji coba khusus dilakukan untuk meyalani karyawan mereka sendiri.

Sayangnya, teknologi yang diharapkan jadi terobosan ternyata memiliki kelemahan. Menurut laporan dari Wall Street Journal, pada minggu lalu, Amazon Go hanya bisa beroperasi secara normal kalau di dalam supermarket ini hanya terdapat sekitar 20 konsumen.

Bila jumlahnya pembeli melebihi angka tersebut, maka teknologi pelacakan yang ada di supermarket ini akan gagal bekerja. Permasalahan lain, supermarket pintar ini ternyata juga memiliki problem terkait kemampuan tracking barang. Terutama pada saat ada barang yang dipindahkan dari tempat yang semestinya.

Saat ini, Amazon, yang selama ini berfokus pada binis e-commerce, sudah membuka satu supermarket Amazon Go yang terletak di Seattle itu, selain lima toko buku fisik.  Mereka  awalnya berencana menambah satu supermarket pintar lain pada Maret ini. Namun, dengan adanya permasalah di atas rencana tersebut tampaknya harus tertunda hingga waktu yang belum ditentukan.

DIGITAL TRENDS | NS