Dunia, Istanbul - Para pengamat yakin kemenangan pemilih "Yes" pada referendum Ahad, 16 April 2017, bakal berdampak positif terhadap ekonomi dan memperkuat mata uang Turki, Lira, terhadap dolar Amerika Serikat.
"Aset dan bunga bank di Turki tinggi membuat investor berdatangan masuk demi meraih keuntungan di saat negara maju menerapkan bunga rendah. Jika 'Yes' menang risiko politik dan ekonomi kecil sehingga pasar tertarik," kata Nafez Zouk, ekonom senior di Oxford Economics.
Zouk mengatakan, dengan perbaikan stabilitas politik maka hal ini sinyal bagus bagi pasar. Menurutnya, mata uang Lira dapat menguat 3,5 melawan dolar AS.
Ketika ditanya bagaimana seandainya "No" yang menang. Dia menjelaskan, "Jika pada pemilihan ini 'No' menang maka akan terjadi ketidakpastian pasar. Bisa dipastikan akan terjadi aksi jual."
Ekonom ini menambahkan, kemenangan "No" akan mengagetkan pasar sehingga menmdorong aksi jual karena bakal menabur ketidakpastian.
Piotr Matys, pengamat ekonomi dari Rabobank, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, jika referendum menghasilkan "Yes" yang menang maka Lira akan meraih keuntungan terhadap dolar sekitar 3,5.
"Pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan fokus pada reformasi ekonomi setelah referendum. Hal itu menjadi berita menggembirakan bagi investor," kata Matys.
Matys menuturkan, suara "No" akan memiliki efek negatif bagi Lira karena akan menyebabkan ketidakpastian politik.
"Lira bisa melemah ke angka 3,9 terhadap dolar," tambahnya.
Dia memperingatkan kemenangan "No" dapat menyebabkan stagflasi berkepanjangan perekonomian Turki.
"Ekonomi Turki akan kehilangan momentum yang cukup besar dalam paruh kedua tahun ini. Bank Sentral harus menanggapi dengan memperketat likuiditas lebih lanjut," imbuhnya.
Senada dengan Matys, ekonom dari Commerzbank Tatha Ghose, mengatakan, Lira bisa bernapas lega ketika suara "Yes" menang pada referendum Ahad ini.
ANADOLU AGENCY | CHOIRUL AMINUDDIN
0 Response to "Pengamat: Kemenangan Yes Bakal Memperkuat Mata Uang Turki"
Posting Komentar