Nasional, Jakarta - Tim Penjinak Bahan Peledak Brigade Mobil Polda Jawa Timur meledakkan benda mencurigakan di dekat rel kereta api Kediri. Benda yang ditemukan warga saat kerja bakti itu memiliki beberapa pipa dan kabel.

Kehebohan terjadi saat warga RT 03 RW 06 Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri melakukan kerja bakti Kamis pagi tadi. Saat membersihkan area perlintasan rel kereta api, salah satu warga menemukan benda mencurigakan di semak-semak. “Posisi benda itu berada di dekat rel kereta api,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Anthon Haryadi, Kamis 25 Mei 2017.
Baca : Pelaku Bom Samarinda yang Buron Selundupkan Senjata ke Filipina

Semula warga hendak membuka benda yang diduga jatuh dari kereta api itu. Namun karena mendapati beberapa bagian pipa dan kabel yang muncul, mereka melaporkan temuan itu ke polisi.

Sesuai prosedur penanganan, Kapolresta Kediri memerintahkan personil tim Jihandak Brimob untuk mengamankan benda tersebut. Menggunakan peralatan khusus, benda itu dibawa ke dalam mobil taktis Brimob dan dilarikan ke markas Brimob di Jalan Veteran untuk diledakkan.

Usai meledak, petugas mendapati serpihan potongan pipa paralon dan kabel yang diduga bekas bahan bangunan. Hingga kini polisi masih menyelidiki motif di balik pembuangan benda itu apakah untuk menimbulkan kecemasan atau bukan. “Kami minta warga segera melaporkan ke polisi jika menemukan benda mencurigakan sekecil apapun,” kata Anthon di markas Brimob.
Simak juga : Nanang Kosim Simpul Teror Thamrin, Bom Samarinda, dan Halmahera

Dia menambahkan saat ini aparat kepolisian tengah meningkatkan kewaspadaan di segala lini, terutama paska terjadinya aksi bom di Kampung Melayu Jakarta. Apalagi aksi tersebut dilakukan hanya beberapa hari menjelang pelaksanaan ibadah puasa bagi umat Islam seluruh dunia.

Kapolresta juga menjamin keamanan masyarakat yang hendak melaksanakan ibadah puasa, dan tidak mudah terprovokasi ataupun ketakutan atas aksi teror bom yang terjadi. Seluruh personil Polresta Kediri telah disiagakan 24 jam untuk memantau kondisi keamanan wilayah hukum Kota Kediri, baik dengan keamanan tertutup maupun terbuka. “Ada juga sniper yang kami tempatkan di titik-titik tertentu,” demikian Anthon.

HARI TRI WASONO