Nasional, Jakarta - Isu perubahan iklim menjadi pembahasan dalam pertemuan Jakarta Geopolitical Forum 2017. Deputi Kementerian Koordinator Bidang Maritim Havas Oegroeseno menyatakan mencairnya kutub utara yang bisa menaikkan permukaan air laut mendorong terjadinya abrasi.

Negara seperti Indonesia yang mempunyai garis pantai, ucapnya, secara tidak langsung sudah mulai merasakan dampaknya. Salah satunya yaitu abrasi yang terjadi di Pulau Rangsang, Riau. "Tergantung pilihan kita di masa depan nanti. Koalisi Ini Tolak Isu Reklamasi Dibawa ke Ranah Politik)

Menurut Havas, persoalan reklamasi tidak hanya menimpa Jakarta saja. Di beberapa titik pantai daerah lainnya juga mengalami hal serupa. Oleh sebab itu pihaknya tengah melakukan studi agar kebijakan yang dikeluarkan nanti benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan situasi di Indonesia.

Khusus untuk Jakarta, Kemenko Maritim masih menunggu kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. "Kita tunggu saja hasilnya," ucapnya.

Di kawasan Asia Tenggara, Havas menyarankan agar isu perubahan iklim bisa menjadi topik pembicaraan di level kepala negara. Selama ini hanya isu ekonomi dan keamanan saja yang mendapatkan tempat utama. Padahal isu lingkungan pun penting diangkat.

Lebih lanjut, Kanada merupakan salah satu negara yang sudah mengantisipasi dampak dari perubahan iklim. Peneliti asal Kanada Leonard J. Edwards menyatakan salah satu langkah yang dilakukan mengantisipasi perubahan iklim ialah dengan mengembangkan energi terbarukan. "Pemerintah telah melakukan upaya serius," kata dia.

Melihat kondisi di Indonesia, ujar Edwards, dampak perubahan iklim terbilang sudah mulai mengancam. Hal itu bisa dilihat dari kejadian longsor, banjir, abrasi, kekeringan hingga kebakaran hutan.

ADITYA BUDIMAN