Metro, Tangerang - Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan pengguna jasa bandar udara atau penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta berhak untuk menilai personil Airport Helper yang tidak melaksanakan tugas sesuai fungsinya.

Menurut dia, penilaian itu menjadi tolak ukur kinerja dan  evaluasi Angkasa Pura II dalam mengoptimalkan layanan Airport Helper di Bandara Soekarno-Hatta. "Penilaian itu bisa dilakukan melalui melalui website kami www.angkasapura2.co.id," kata Agus, Jumat, 8 September 2017.

AP II juga tengah mengembangkan sistem teknologi informasi yang dapat memantau langsung pergerakan personil Airport Helper dan mengecek berapa banyak personil yang sedang melayani penumpang pesawat di terminal. "Nantinya, penumpang pesawat juga dapat menilai personil Airport Helper melalui device yang dipegang personil Airport Helper."

Airport Helper adalah layanan yang diberikan secara gratis bagi untuk membantu penumpang pesawat membawa barang bawaan ketika tiba di Terminal. Personil Airport Helper berjumlah 805 orang. Mereka mengenakan seragam berwarna biru bertuliskan Airport Helper dan bertugas di areacurb side keberangkatan serta kedatangan.

Airport Helper seharusnya secara aktif bertanya apakah penumpang pesawat membutuhkan bantuan untuk membawa barang bawaan atau tidak. Apabila membutuhkan bantuan, maka tentu Airport Helper harus membantu.

AP II menempatkan supervisor Airport Helper yang didukung dengan tolak ukur kinerja yang berbasis IT. Menurut Agus, rut Langkah ini tindak lanjut setelah beredarnya video di media sosial tentang personil Airport Helper yang terlihat tidak mempedulikan penumpang yang datang dengan banyak barang bawaan.

Agus mengakui masih banyak kelemahan dari sisi personil Airport Helper. Jika dilihat  dilihat dari sejarahnya, Airport Helper sebelumnya adalah personil porter yang diambialih oleh AP II. "Yang membedakan adalah ketika mereka jadi porter, mereka dibayar (oleh penumpang). Sekarang dengan kami ambilalih, konsepnya adalah free of charge."

Maka saat ini adalah tahap transisi sehingga memerlukan penyesuaian pada kinerja Airport Helper. "Kami mohon waktu, hal yang cukup berat bagi kami adalah mengubah kebiasaan," katanya.

JONIANSYAH HARDJONO