Bisnis, Jakarta - Pemerintah hari ini melakukan penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) serentak di 44 kota. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Gedung Olahraga Pusat Olahraga Persahabatan Korea-Indonesia (POPKI) Cibubur, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017. Penyaluran bantuan ini merupakan upaya reformasi program subsidi beras sejahtera (Rastra) yang sebelumnya telah dijalankan.

Skema bantuan baru ini mengubah metode subsidi beras yang sebelumnya disalurkan dengan harga murah untuk ditebus terlebih dahulu menjadi didapatkan oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan membelanjakan dana bantuan setiap bulannya untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan non tunai yang telah disediakan.

Baca : Presiden Jokowi Luncurkan Program Bantuan Pangan Non Tunai

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penyerahan bantuan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah lndar Parawansa, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad, dan Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan bantuan non tunai itu saat ini cukup dilakukan dengan satu kartu milik perbankan. "Kartu itu combo atau kombinasi dari e-wallet dan tabungan," ujar dia, di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Kamis, 23 Februari 2017.

Agus menuturkan bantuan ini diterima masyarakat secara utuh dan melatih masyarakat untuk menabung serta tak bersikap konsumtif. Penggunaan kartu untuk menyalurkan bantuan juga diyakini lebih aman dibandingkan dengan uang tunai.

Baca : Februari 2017, Kontrak Baru WIKA Capai Rp 9,38 Triliun

"Biasanya masyarakat harus antre jauh dari rumah, sekarang bisa hemat waktu langsung datang ke e-warong terdekat untuk menarik bantuan," katanya.

Total keluarga penerima manfaat program ini mencapai 1,2 juta keluarga. Sedangkan keluarga yang hadir untuk menerima bantuan secara langsung hari ini adalah 1.890 keluarga.

Bantuan itu hanya dapat digunakan untuk membeli bahan pangan beras dan gula, di tempat pembelian bantuan pangan yang dinamakan elektronik warung gotong royong (e-warong) atau agen bank, pedagang dan atau pihak lain yang bekerjasama dengan bank pemerintah yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (HIMBARA) yaitu BNI, BRl, Bank Mandiri dan BTN, serta telah ditetapkan sebagai tempat pembelian BPNT.

Baca : Laba WIKA di 2016 Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah

"Saat ini sudah ada 15.878 agen laku pandai di seluruh Indonesia, kami optimistis program bantuan sosial dan subsidi ini dapat diintegrasikan secara efisien," ucap Agus.

GHOIDA RAHMAH