Nasional, Palembang -- Ratusan tukang becak yang berasal dari berbagai pangkalan di kota Palembang, Sumatera Selatan, mendatangi kantor Gubernur, Rabu 8 Maret 2017. Dengan membawa becak, spanduk, dan sejumlah atribut lainnya, mereka mendesak agar pemerintah melibatkan dalam Asian Games tahun depan.

"Kami tidak akan pulang kalau nanti tidak ada kepastian dari Gubernur," kata Bambang Purnomo, Koordinator lapangan aksi unjuk rasa, Rabu 8 Maret 2017.

Baca: Ganjar Pranowo: 1,6 Juta Rumah di Jawa Tengah Tidak Layak Huni

Menurut dia, saat ini sebanyak 1.200 tukang becak menyatakan siap dilibatkan dalam perhelatan dua pekan olahraga negara-negara se-Asia pada Agustus-September 2018. Selain siap melayani seluruh atlet, perwakilan negara-negara, dan pengunjung di komplek Jakabaring Sport City. Para tukang becak juga berkomitmen mensosialisasikan Asian Games.

"Atap becak bisa diberi gambar bendera kontingan serta logo," kata Bambang.

Dia menambahkan, selama ini tukang becak binaannya sudah pernah terlibat dalam Asean Games dan Islamic Solidarity Games beberapa waktu yang lalu. Keterlibatan mereka juga sebagai cara untuk menghidupi pengemudi karena biasanya becak dilarang beroperasi selama perhelatan internasional berlangsung. "Jangan sampai kami dilupakan."

Nasrun Umar, Kepala Dinas Perhubungan sekaligus ketua harian KONI Sumatera Selatan mengatakan pemerintah memahami keluhan ribuan tukang becak tersebut. Hanya saja ia menyayangkan aksi unjuk rasa berlangsung. Menurut dia, permintaan cukup disampaikan lewat surat.

Baca: Malaysia Tak Akan Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara

Nasrun menjelaskan, Asian Games 2018 bukan tidak memikirkan rakyat kecil. Dia menyebut, tukang becak pasti dilibatkan selama sesuai ketentuan. "Sebulan sebelum dan sesudahnya kami akan libatkan salah satunya dengan pengecatan," ujar Nasrun di tengah-tengah pengunjuk rasa.

PARLIZA HENDRAWAN