Tekno, Jakarta -Potensi kembalinya penerbangan supersonik semakin dekat setelah Boom Technology, perusahaan pemula (start-up) penerbangan menerima pendanaan sebesar 33 juta dolar AS untuk mengembangkan jet 'Baby Boom'. Perjalanan komersial supersonik berakhir ketika Concorde memasuki pensiun pada 2003. Saat itu Concorde bisa mencapai kecepatan maksimal  2.179 km per jam.

Boom Technology percaya diri pesawat yang melintasi Samudera Atlantik yang melampaui kecepatan suara, bisa menjadi kenyataan lagi. Boom percaya dapat merancang pesawat jet yang mampu terbang dengan kecepatan 2.335 km per jam sehingga memangkas waktu perjalanan New York ke London yang biasanya tujuh jam menjadi 3 jam 30 menit . Begitu juga perjalanan dari LA ke Sydney yang bisanya ditempuh dalam waktu 15 jam, dipersingkat menjadi 6 jam dan 45 menit.

Dana sebesar 33 juta dolar AS dikumpulkan dari pendanaan Seri A, termasuk investasi Y Combinator untuk menyelesaikan pengembangan dan uji terbang prototipe XB-1 Baby Boom. Pesawat prototipe ini hanya memiliki ruang untuk pilot, sedangkan versi komersial berkapasitas 44 penumpang. Boom berharap pesawat supersonik buatannya siap mengangkut penumpang pada 2020.

“Bayangkan bepergian melintasi Atlantik, menyelesaikan urusan bisnis, dan Anda bisa menyelinap ke tempat tidur bersama anak-anak. Ini menghemat waktu dua hari perjalanan pulang-pergi ke wilayah Asia,” ujar Blake Scholl, CEO dan pendiri Boom, dalam sebuah rilis.

Scholl menambahkan membangun pesawat supersonik adalah "tidak mudah - tetapi penting". “Menengok ke belakang mundur, mengapa seseorang mendirikan sebuah perusahaan untuk membangun pesawat komersial.Ini adalah ruang yang secara teknologi menantang, peraturan yang ketat, dan permodalan yang padat,” katanya.

DAILY TELEGRAPH | HOTMA SIREGAR