Nasional, Ponorogo - Proses pencarian 25 korban yang tertimbun tanah longsor di Dusun Tangkil, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terus berlangsung hingga hari ke lima pascabencana, Rabu, 5 April 2017.

Sampai Rabu siang, petugas SAR gabungan mengintensifkan pencarian di 10 titik pada sektor A dan B.

"Karena di bawah timbunan tanah teridentifikasi ada bangunan rumah," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Ponorogo Ajun Komisaris Sudarmanto saat ditemui di lokasi pencarian.

Baca: Kenapa Evakuasi Longsor Ponorogo Lebih Sulit dari Banjarnegara

Di titik yang teridentifikasi itu petugas melakukan pengerukan tanah dengan menggunakan tujuh eskavator. Proses pencarian korban juga dijalankan dengan cara manual, yakni menggunakan cangkul dan sekop yang dibantu dengan lima semprotan air.

Air yang disemprotkan berasal dari sumber dan disedot dengan mesin. Selain itu, lima anjing pelacak juga diterjunkan untuk mengendus keberadaan korban. "Di titik yang pencariannya sedang diintensifkan juga terindikasi ada korban. Hal ini sesuai pengendusan anjing pelacak," ujar Sudarmanto.

Simak: Cegah Longsor Ponorogo Terulang, BPBD Jawa Timur Usulkan 2 Hal Ini

Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo Sumani mengatakan pengendusan anjing pelacak menjadi salah satu penentu ditemukannya korban. Hal itu seperti sebelum ditemukannya tiga dari 28 jenazah pada Ahad dan Senin kemarin.

Tiga korban yang telah ditemukan itu adalah Katemi, 70 tahun dan Iwan Danang Suwandi, 30 tahun. Nenek dan cucu yang tinggal serumah itu ditemukan di bawah timbunan tanah longsor dan material bangunan. Sedangkan satu korban lainnya yaitu Sunadi, 47 tahun yang ditemukan Senin kemarin.  "Jenazah ketiganya langsung dimakamkan setelah ditemukan," kata Sumani.

NOFIKA DIAN NUGROHO