Nasional, Sampang-Enam orang dari dua keluarga terlibat carok atau duel terbuka menggunakan celurit di Pulau Madura. Carok yang terjadi di Desa Naporan Laok, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur itu menewakan tiga orang dan dua lainnya mengalami luka berat.

"Kejadiannya kemarin sore (Sabtu)," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sampang  Ajun Komisaris Hery Kusnanto, Minggu, 9 April 2017.

Baca: Jumlah Tantang Sudan Duel Carok, Paman pun Terkapar

Dua pihak yang terlibat carok, yaitu keluarga Saraton dan Mustofa, selama ini  hidup bertetangga di Dusun Naporan Loak. Rumah Saraton di atas bukit dan tak sampai 100 meter di bawahnya adalah rumah Mustofa.

Hubungan dua keluarga ini memanas sejak Saraton sakit parah, perutnya kembung dan membengkak dalam setahun terakhir. Saliman dan Muhammad Habibi, anak Saraton, sudah berupaya mengobati penyakit sang ayah namun tak membuahkan hasil.

Simak: Ngebut, Ditegur, Lalu Carok, 2 Pemuda Madura Tewas

Keluarga pun curiga Saraton kena santet. Entah bagaimana awalnya, anak-anak Saraton mencurigai pelaku santet itu adalah Mustofa, tetangganya sendiri.

Sabtu, 8 April 2017, Saraton akhirnya meninggal dunia. Setelah dimandikan jenazahnya dikubur di pemakaman desa. Kematian sang ayah rupanya membuat Saliman dan Habibi emosi kepada Mustofa karena isu santet itu.

Sorenya harinya, setelah ayahnya dikubur, ditemani seorang kerabatnya, Saliman dan Habibi mendatangi rumah Mustofa. Mereka membekali diri dengan celurit. Saat mereka tiba, di rumah tetangganya itu, selain Mustofa ada dua anaknya yaitu Sitinah dan Addul. Karena anak Saraton datang marah-marah, keluarga Mustofa juga mengambil celurit.

Lihat: Lamaran Ditolak, Pemuda ini Tewas dalam Duel Carok 

Singkatnya, dua keluarga itu terlibat carok. Mustofa dan Sitinah tewas di tempat, sedangkan dari Keluarga Saraton, Saliman juga tewas di TKP. Ada pun Addul dan Habibi, lari setelah menderita luka parah.

Satu orang dari keluarga Saraton tak terluka sedikit pun dan telah ditangkap oleh polisi. Addul kemudian di bawa ke rumah sakit Pamekasan dan Habibi dirawat ke RSUD Sampang. "Informasi terakhir, kondisi keduanya sudah mulai stabil," tutur Hery.

Menurut Hery, situasi di Dusun Naporan Laok kondusif namun tegang. Untuk menghindari kemungkinan balas dendam, sebanyak satu pleton polisi dikerahkan ke dusun tersebut. Ada pun barang bukti yang disita berupa beberapa bilah celurit, tiga selongsong pengaman celurit dan potongan lengan milik salah satu korban.

MUSTHOFA BISRI