Metro, Jakarta - Ombudsman RI (ORI) menemukan guru SMA/K/MA di daerah Jakarta Timur menjual kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) seharga Rp 25.000 per mata pelajaran. Uniknya kunci jawaban ini di jual secara terang-terangan.

"Guru menjual kunci jawaban dengan harga 25 ribu. Ini pengakuan siswanya sendiri," ungkap Koordinator Tim 7 Bidang Pendidikan Rully Amirulloh kepada awak media di kantor ORI kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 4 April 2017.

Rully enggan menyebutkan salah satu sekolah yang kedapatan guru menjual kunci jawaban untuk siswanya. Rully menduga hal ini dilakukan sebagai upaya mendongkrak nilai siswanya. Menurut Rully, nilai siswa berpengaruh pada prestasi sekolah.

Harga Rp 25 ribu untuk satu mata pelajaran dianggap terlalu murah oleh Inspektur Jendral Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Daryanto.

Baca: Amankan Ujian Nasional, Peretas Baik Diajak Kerja Sama

"Harga itu relatif terlalu murah. Ini sepertinya harus dicek," ungkap Daryanto kepada awak media saat konferensi pers yang diselenggarakan oleh Ombudsman.

Kemendikbud RI akan melakukan penyelidikam lebih dalam atas temuan tersebut. Meski demikian, Daryanto mengatakan bila terbukti, Kemendikbud tidak bisa memberikan hukuman secara langsung. Pasalnya, menurut Daryanto, perihal hukuman merupakan otonomi daerah dalam hal ini Dinas Provinsi. Namun, Kemendikbud masih bisa memberikan peringatan tertulis untuk yang bersangkutan.

"Ijinkan kami menindaklanjuti. Kami gunakan prinsip kehati-hatian supaya tidak menggeneralisasi dan menjustifikasi," ungkap Daryanto.

Dalam kesempatan tersebut Daryanto juga mengatakan bahwa masih ada sekolah dan siswa yang jujur. Hal ini perlu diapresiasi supaya tidak melulu fokus pada sisi negatifnya. Meskipun demikian, Daryanto mengatakan temuan ini menjadi evaluasi bagi Kemendikbud.

BENEDICTA ALVINTA