Tekno, TorontoAsal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Paleoantropolog dari Universitas Toronto yang juga anggota studi, David Begun, mengatakan kemungkinan perpisahan evolusi terjadi di luar Afrika sesuai dengan fitur fosil hominin. "Kita tahu banyak mamalia Afrika aslinya berasal dari Eurasia lalu tersebar ke Afrika saat G. freybergi hidup. Kenapa G. freybergi tidak bisa?" kata Begun, seperti dikutip dari laman berita Reuters.

G. freybergi diperkirakan berukuran sebesar simpanse betina. Ia diperkirakan tinggal di lingkungan kering campuran hutan dengan padang rumput, mirip sabana Afrika, bersama kijang, jerapah, badak, gajah, hyena dan babi hutan.

Baca: Kisah Nyata dari Korea, Manusia Jadi Tumbal untuk Bangunan

Namun, kesimpulan asal-usul manusia dari Eropa itu diragukan oleh para ilmuwan lain. "Buktinya baru sedikit," ujar Richard Potts, pakar paleantropologi dari Smithsonian Institution, seperti dikutip dari laman berita CBS News. Dia tidak terlibat dalam studi fosil G. freybergi.

Salah satunya, Potts menjelaskan, yakni pengurangan akar gigi taring pada fosil mirip dengan hominin. Fakta tersebut, menurut dia, tak memiliki bukti kontekstual yang cukup kuat untuk menarik kesimpulan nenek moyang manusia dari Eropa. Menurut dia, perlu sampel lain untuk memperkuat klaim tersebut. Misalnya, mahkota gigi taring.

"Fosil ini baru ditemukan satu, kurang lengkap untuk dijadikan perbandingan. Klaim para peneliti melampaui bukti yang ada," kata Potts.

Baca: Arkeolog Klaim Temukan Bab Injil yang Hilang

Jay Kelly, pakar paleontologi dari Arizona State University, pula menggugat klaim asal-usul manusia dari Eropa yang menyatakan akar gigi geraham depan yang menyatu menunjukkan adanya hubungan dengan hominin. "Akar gigi geraham depan yang bersatu tak selalu berhubungan dengan hominin," ujar dia, seperti dikutip dari laman berita The Washington Post.

Fosil G. freybergi ditemukan terpisah, yakni gigi depan di Athena pada 1944 dan gigi depan ditemukan di Bulgaria pada 2009. Para ilmuwan memeriksa dengan teknik terbaru, termasuk pindai CT dan menentukan usia dengan melihat endapan batuan di sekitar tempat fosil ditemukan.

Baca: Temuan Baru, Gigi Palsu Sudah Dipakai Sejak Empat Abad Lalu

Mereka menemukan perkembangan akar gigi ciri khas manusia tidak terlihat pada simpanse dan nenek moyangnya. Atas dasat itulah fosil G. freybergi ditempatkan dalam garis keturunan asal-usul manusia, yang dikenal sebagai hominin.

REUTERS | CBS NEWS | THE WASHINGTON POST | AMRI MAHBUB