Nasional, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo meminta Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi memperhatikan keselamatan pelajar Indonesia yang masih berada di Yaman. Kekhawatiran Jokowi mengingat panasnya konflik di Yaman selama hampir dua tahun terakhir

“Presiden minta perhatian agar mahasiwa Indonesia di Yaman tetap dilindungi, karena kan sudah dibawa (dipulangkan) 2.600 siswa, ternyata masih ada 600 yang tinggal,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Mansour Hadi, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017. 

Berita lain: Korupsi e-KTP Libatkan Politikus, Jusuf Kalla: Tunggu Lusa

Menurut Darmin, Jokowi banyak membicarakan situasi pasca konflik Yaman yang dimulai ketika Arab Saudi bersama koalisi negara-negara Arab melakukan serangan militer terhadap kelompok Syiah Houthi, pada Maret 2015. Situasi keamanan pun dibahas dalam rangka memperlancar rencana kerja sama bidang ekonomi antara RI dan Yaman.

“Mereka mau membangun. Pengusaha kita diundang untuk investasi di sana,” ujar Darmin.

Wakil Menteri Luar Negeri RI A.M. Fachir yang juga mendampingi Jokowi pun menyebutkan hal serupa. Kata Fachir, Indonesia kerap mendorong agar pemerintah Yaman secepatnya bisa merealisasikan penyelesaian konflik di negaranya.

“Mereka bilang sedang upayakan untuk bikin solusi damai yang menyertakan semua pihak. Harapan kita yang inklusif (menyeluruh),” ujar Fachir. 

Konflik di Yaman dikabarkan telah menimbulkan korban tewas hingga 10 ribu orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Januari 2017, menyampaikan bahwa angka jumlah korban tersebut masih merupakan prediksi ringan oleh lembaga kesehatan yang memantau para korban perang. Jumlah tersebut belum termasuk korban yang tewas di rumah sakit.

YOHANES PASKALIS | BBC