Bisnis, Jakarta - Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan pengoperasian Jalan Tol Akses Tanjung Priok didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Jalan tol sepanjang 11,40 km ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jalan ibu kota.

Jokowi menuturkan pengoperasian Tol Akses Tanjung Priok dapat mengurangi waktu tempuh dan menurunkan biaya transportasi hingga kurang lebih 30 persen, serta memperlancar perpindahan arus angkutan barang dari dan menuju Tanjung Priok sebagai pelabuhan container terbesar di Indonesia.

Terlebih, jalan tol ini juga telah dilengkapi oleh akses keluar masuk langsung dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok. "Ini meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional," ujar Jokowi, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu, 15 April 2017.

Baca: Pemerintah Siapkan Lelang Tiga Tol Senilai Rp 27 Triliun

Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur merupakan salah satu upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan mobilitas industri.

Jalan tol akses Tanjung Priok adalah bagian dari sistem jaringan tol Jabodetabek dan langsung terhubung ke ruas tol lingkar luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang memiliki memiliki total panjang 69,77 kilometer.

Proyek ini merupakan bagian dari target pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km hingga 2019 mendatang. Jalan tol ini juga masuk dalam Proyek Strategis Nasional yang tertuang dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 di era Kabinet Kerja.

Baca: Pemerintah Teken Proyek Penjaminan Jalan Tol Rp 37 Triliun

Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi, yaitu Seksi E-1 Rorotan-Cilincing sepanjang 3,4 Km, E-2 Cilincing-Jampea sepanjang 2,74 km, E-2A Cilincing-Simpang Jampea sepanjang 1,92 km, NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea sepanjang 2,24 km, dan NS Direct Ramp sepanjang 1,1 km.

Jalan tol ini juga tersambung dengan jalan tol dalam kota. Total biaya konstruksinya pun mencapai Rp 4,1 triliun dan dibangun menggunakan struktur elevated slab. Ini merupakan salah satu proyek bantuan luar negeri melalui kerjasama Pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Pasca diresmikan, jalan tol ini untuk sementara akan dioperasikan tanpa tarif selama satu bulan. Adapun kontraktor pelaksananya terdiri dari Kerja Sama Operasi (KSO) kontraktor Jepang dan Indonesia. SMCC - PT. Hutama Karya, Kajima - PT. Waskita Karya, Obayashi - PT. Jaya Konstruksi, dan Tobishima - PT. Wijaya Karya.

GHOIDA RAHMAH